MEMPERINGATI HARI PANGAN SEDUNIA NAGARI SUNGAI DUO MENYELENGGARAKAN IVENT TINGKAT PROVINSI SUMATERA BARAT TANGGAL 06 S/D 08 SEPTEMBER 2018 DI LAPANGAN KOTO AGUNG NAGARI SUNGAI DUO , RAMAIKAN!
DALAM RANGKA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DANA DESA/NAGARI AGAR MASYARAKAT NAGARI SUNGAI DUO IKUT SERTA DALAM PENGAWASAN PEMBANGUNAN DI NAGARI SUNGAI DUO

Senin, 01 April 2013

TANAM PADI SEBATANG DI KOTO AGUNG NAGARI SUNGAI DUO


Bupati Dharmasraya H. Adi Gunawan lakukan Penanaman Padi Sebatang dan Pencanangan Pertanian Organik di Jorong Koto Agung Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung, Selasa (12/2). Acara tersebut merupakan salah satu langkah Bupati untuk terus memotivasi petani dalam upaya peningkatan produksi beras di Kab. Dharmasraya.


Bupati dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada petani di Koto Agung bersama dengan penyuluh lapangan dan jajaran Dinas Pertanian atas tekad dan semangat yang tinggi dalam upaya peningkatan produksi beras.
“Saya yakin apabila kerjasama dari Bapak/ibu petani dengan Dinas pertanian, dan tim di lapangan untuk terus meningkatkan produksi beras, maka Dharmasraya akan dapat mencapai target produksi beras nasional. Nasib Dharmasraya tergantung dari Petani.” ujar Bupati.
Bupati juga meyakinkan petani, tentang banyaknya bantuan-bantuan dari pemerintah untuk petani, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat. Hanya saja tentunya bantuan itu bertahap dan sesuai dengan prosedur.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Afdal J.P Tamsin, bantuan-bantuan untuk petani itu selalu ada. Seperti penanaman padi sebatang tahun ini merupakan bantuan SL PTT dana kontigensi. “Seluruh petani mendapat fasilitas bantuan, minimal bantuan benih bersubsidi. Untuk tahun ini, bantuan benih bersubsidi itu mencapai 6000 ha areal sawah, dan ada juga bantuan tanam sebar lebih kurang 500 ha. Selain itu juga ada bantuan irigasi di tingkat petani seluas 3500 ha.” ujar Afdal.
Selain itu menurut Afdal, untuk mensukseskan program nasional peningkatan produksi beras, Dinas Pertanian Kab. Dharmasraya terus berupaya melakukan program-program strategis baik dalam hal pengembangan maupun pemantapan. Seperti optimalisasi lahan dengan cetak sawah baru yang tahun lalu dibuka seluas 500 ha di Jorong Taratak Koto Tuo Nagari Siguntur Kecamatan Sitiung.
Hal tersebut juga dibenarkan ketua panitia acara Pariyoto, tahun ini beberapa Poktan mendapat bantuan SL PTT dan Kontigensi. “Bantuan-bantuan dari pemerintah sangat membantu petani dalam menekan biaya produksi beras. Kami berharap bantuan-bantuan tersebut dapat terus berlanjut. Hal ini, selain dapat menekan biaya produksi, juga sebagai motivasi bagi petani untuk terus dapat meningkatkan produksi padi dan tidak melakukan alih fungsi lahan,” ujar Pariyoto.
Terkait dengan alih fungsi lahan, Bupati dalam wawancara khusus pada kesempatan yang sama, meyakinkan Petani bahwa pertanian padi jauh lebih menjanjikan dari pada berkebun. Hal ini dikarenakan harga komuditas pertanian yang tidak stabil dan cenderung menurun. Sementara harga padi selalu mengalami peningkatan.
Di samping itu kualitas beras produksi Dharmasraya juga tidak kalah dengan beras Solok yang sudah mendapat nama. Misalnya saja beras Dara Jingga yang selalu banyak diminati dan laku dipasaran. Tinggal saja, bagaimana Dinas Pertanian, Koperindag, dan Bappeda dapat melakukan promosi dan pakejing, sehingga beras tersebut dapat semakin memiliki daya jual dan mampu bersaing dengan beras dari luar Dharmasraya.
Selain itu, acara tanam padi sebatang kali ini juga sekaligus pencanangan pertanian organik yang dirintis oleh Komunitas Pertanian Organik di Koto Agung. Menurut Pariyoto, pertanian organik ini, berawal dari mahalnya harga pupuk kimia. Walaupun hasil bertambah, tapi biaya produksi juga bertambah. “Karena ini mengurangi pemakaian pupuk kimia, kami bersama mahasiswa, praktisi, sekolah lapang membuat pupuk organik. Dengan tekat meningkatkan produksi, dan menekan biaya, serta ingin kembali menggalakkan pertanian organik seperti yang dilalukan pendahulu-pendahulu di masa lalu”.
Menurut Ali Amran, salah seorang praktisi sekolah lapang, dalam uji coba sekolah lapang, hasil pertanian mampu ditingkatkan dari hanya 4-5 ton menjadi 8,16 ton. Untuk itu, diharapkan petani dapat mengikuti anjuran dan saran dari sekolah lapang, sehingga produksi beras dapat di tingkatkan.
Turut hadir dalam acara tersebut Asisten Bidang Pemerintahan Drs Irsyad, Asisten Adm Umum Leli Arni,S.Pd, sejumlah Kepala SKPD, camat, wali nagari, gapoktan, THL, dan petani di Jorong Koto Agung.